Selasa, 07 Desember 2010

Diposting oleh Lunaticdipa di 15.27 0 komentar















Pensi tahun ini terasa sangat berkesan bagi XII IPA 1. Karena tahun ini XII IPA 1 memenangkan 3 dari 4 kategori yang dilombakan, Yaitu Juara 1 untuk Dekorasi Kelas, Juara 1 untuk Band, dan Juara 2 untuk Tari.

Khusus untuk tari, kelas XII IPA 1 menampilkan tarian Mangkok Merah. Mangkok Merah ditarikan oleh 7 siswa XII IPA 1. Tarian ini, cukup melibatkan banyak siswa, sebab yang berpartisipasi tidak hanya 7 penari, melainkan 7 pemain musik.

Meskipun mendapatkan juara 2, tapi bagi XII IPA 1 hal ini sudah dari cukup. Sebab, penari yang membawakan tarian ini bukanlah asli penari. Bahkan ada yang baru pertama kali menari. Mereka berlatih kurang lebih sebulan di Sanggar Simpor. Liburan akhir semester 1 selama 2 minggu mereka gunakan sepenuhnya untuk latihan. Dalam latihan mereka mendapatkan banyak hambatan. Mulai dari gonta ganti penari, gonta ganti pemain musik, berbagi waktu untuk mengurusi dekorasi kelas, penari dan pemain musik yang selalu ngaret kalau latihan, bahkan dimarahi dan dibentak bentak oleh pelatih. Namun hal itu tidak menyurutkan niat mereka, mereka tetap semangat berlatih. Mereka ingin membuktikan bahwa mereka bisa. Akhirnya, dengan keuletan, kesabaran, kerja keras, dan tak lupa doa, Mangkok Merah berhasil meraih juara 2.
Diposting oleh Lunaticdipa di 15.21 0 komentar


Sekilas tentang Real Madrid

Real Madrid mungkin klub dengan sejarah paling panjang. Mereka tak hanya sarat prestasi, tapi banyak melahirkan inovasi, dan peletak dasar industri sepakbola Eropa.

Tidak keliru jika FIFA menempatkannya sebagai klub paling sukses sepanjang abad ke-20, dengan 31 gelar Primera Liga Spanyol, 16 Piala Spanyol, sembilan gelar Piala dan Liga Champions, dan dua trofi Piala UEFA. Madrid adalah founding member FIFA, pendiri G-14 -- organisasi klub-klub terkemuka Eropa yang kini tukar nama menjadi Asosiasi Klub Eropa.

Selama lebih satu abad Real Madrid dikenal dengan dua nama lain; Los Merengues dan Los Blancos. Namun kedua julukan itu sempat hilang, ketika di tahun 1980-an wartawan Julio César Iglesias mempopulerkan nama La Quinta del Buitre. Lalu di masa kepemimpinan Florentinao Perez (2000-2006), Real Madrid dikenal dengan nama Los Galacticos.

La Quinta del Buitre mengacu pada sosok Emilio Butragueno yang tampil tak ubahnya burung pemakan bangkai, serta empat rekan yang menopangnya; Miguel Pardeza, Manuel Sanchiz Hontiyuelo, Michel, dan Martin Vasquez. Nama ini masih digunakan meski Pardeza meninggalkan klub, dan memperkuat Real Zaragoza tahun 1986. Awal 1990-an, julukan ini lenyap bersamaan dengan perginya Butragueno, Michel, dan Martin Vasaquez.

Julukan Los Galacticos mengacu pada bintang-bintang yang diboyong selama rejim Florentino Perez; Luis Figo, Roberto Carlos, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham, serta satu bintang lokal Raul Gonzales. Untuk semua itu, Perez berani melakukan tindakan kontroversial; salah satunya memboyong Figo dari Barcelona -- seteru abadinya -- dengan harga tertinggi. Tak berapa lama kemudian Madrid menggulingkan rekor pemain termahal Figo, ketika memboyong Zidane dari Juventus.

David Beckham diboyong untuk meningkatkan penjualan merchandise, dan mendongkrak brand name Real Madrid. Sampai saat ini era Los Galasticos masih menjadi perdebatan; berhasil atau tidak. Yang pasti, sebelum Beckham datang, Galacticos masih bisa meraih satu gelar domestik dan trofi Liga Champions. Setelah itu selama tiga musim Madrid tidak memenangkan apa pun.



Sejarah singkat
Sebelum 1897, penduduk Madrid tak mengenal sepak bola. Olahraga ini diperkenalkan sejumlah profesor dan pelajar Institución Libre de Enseñanza, dengan mendirikan Football Club Sky tahun 1897, yang bermain setiap Minggu pagi di Moncloa.

Klub terpecah menjadi dua di tahun 1900; New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Dua tahun kemudian Club Español de Madrid terpecah lagi, dan menghasikan pembentukan Madrid Football Club pada 6 Maret 1902.

Setelah tiga tahun berdiri, Madrid FC memenangkan gelar pertamanya dengan mengalahkan Athletic Bilbao di final Piala Spanyol. Klub ini pula yang menjadi pendiri Asosiasi Sepakbola Spanyol pada 4 Januari 1909. Saat itu klub dipimpin Adolfo Meléndez.

Tahun 1920, klub berganti nama menjadi Real Madrid. Adalah Raja Alfonso yang memberi nama
Real, atau Royal, kepada klub itu. Sembilan tahun kemudian liga sepakbola Spanyol pertama didirikan. Si Putih meraih gelar Primera Liga Spanyol pertama tahun 1931, tahun berikut meraihnya lagi, dan menjadi klub pertama yang dua kali berturutan meraih gelar liga.

Tahun 1945 Santiago Bernabeu Yeste menjadi presiden. Di bawah kepemimpinannya Stadion Santiago Bernabeu dan Ciudad Deportiva dibangun kembali, setelah rusak pada perang sipil. Tahun 1953, Bernabeu memperkenalkan strategi memboyong pemain berkelas dunia dari luar negeri. Salah satunya, dan yang paling terkenal, adalah Alfredo di Stéfano. Jadilan Real Madrid klub multinasional pertama di dunia.

Tahun 1955, terinspirasi tulisan Gabriel Hanot -- wartawan dan editor L'Equipe mengenai pembentukan Copa Latina, turnamen yang melibatkan klub-klub Prancis, Spanyol, Portugal, dan Italia -- Bernabeu bertemu Bedrignan dan Gusztáv Sebes di Hotel Ambassador di Paris, dan membentuk turnamen yang kini bernama Liga Champions.

Madrid mendominasi Piala Champions dengan meraih trofi itu tahun 1956 sampai 1960, dan berhak atas trofi original dan hak mengenakan simbol UEFA sebagai penghargaan. Tahun 1966, Madrid memenangkan Piala Champions kali keenam dengan mengalahkan FK Partizan 2-1 di final. Saat itu Madrid telah benar-benar menjadi tim dengan pemain dari berbagai kebangsaan, dan dijuluki Ye-Ye Team.

El Derbi madrileño
Fans Real Madrid melihat Atletico Madrid sebagai viable rival. Meski didirikan tiga pelajar Basque di tahun 1903, Atletico Madrid populer karena didukung para pembelot dari Marid FC. Namun bukan itu yang membuat hubungan fans kedua tim tegang sepanjang massa. Pendukung Madrid berasal dari kelas menengah, fans Atletico kebanyakan dari kelas pekerja.

Keduanya bertemu kali pertama pada 21 February 1929. Madrid memenangkannya. Rivalitas keduanya menyita perhatian internasional ketika di tahun 1959 bertemu di semifinal Piala Champions. Madrid memenangkan leg pertama 2-1 di Bernabeu, tapi kalah 1-0 di Metropolitano. Laga diulang, dan Madrid menang 2-1.

El Clásico

Rivalitas Real Madrid dengan Barcelona merupakan produk ketegangan politik Castilians dan Catalan. Madrid adalah pusat pemerintahan dan keluarga kerajaan. Di era diktator Jenderal Franco, Madrid merepresentasikan kekuatan centripetal konservatif.

Di sisi lain, hampir semua ide modernisasi politik; republikanisme, feneralisme, anarkisme, sindikalisme, dan komunisme, diperkenalkan di Spanyol dan menguat di Barcelona. Fashion, filosofi, dan seni, masuk ke Spanyol lewat Barcelona, sebelum diterima seluruh negeri.

Rivalitas keduanya tidak hanya berlangsung di Primera Liga Spanyol, tapi juga di Eropa. Serta tidak hanya di dalam lapangan, tapi juga di semua aktivitas bisnis olahraga. Di tahun 2000, kepergian Luis Figo ke Real Madrid memicu kemarahan publik Katalan.

Stadion
Real Madrid beberapa kali pindah stadion. Mereka pernah bermain di Campo de O'Donnell selama enam tahun, sejak 1912. Lalu pindah ke Campo de Ciudad Lineal, yang hanya berkapasitas 8,000 penonton.

Pada 17 Mei 1923, Madrid pindah Estadio Chamartín, yang berkapasitas 22.500 penonton. Dua dekade kemudian, Santiago Bernabeu Yeste melihat Estadio Chamartín tak layak lagi. Sebuah stadion baru dibangun, dan diresmikan pada 14 Desember 1947. Stadion itulah yang saat ini dikenal sebagai Stadion Santiago Bernabeu.

Stadion semula mampu menampung 120 ribu penonton, tapi dimordenisasi dengan tidak boleh ada penonton berdiri, menjadi berkapasitas 80.354 kursi.

Pada 9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stefano diresmikan. Di tempat inilah Madrid menjalani latihan. Stadion ini berkapasitas 5.000 penonton, dan fans hanya menyaksikan tim mereka berlatih.

Keuangan
Berbeda dengan kebanyakan klub-klub di Eropa, Madrid -- sejak berdiri hinga saat ini -- dimiliki dan dijalankan oleh socio, atau anggota kelompok fans.
Anggota socio membeli tiket musiman. Jumlah mereka mencapai 68.670, dan merekalah yang menjadikan Madrid sebagai klub yang mampu menarik penonton terbanyak. Pada musim 2004-2005, jumlah penonton meningkat menjadi rata-rata 71.900 per pertandingan.
Di bawah Florentino Perez, musim 2000-2006, Madrid menjalankan ambisinya menjadi klub terkaya di dunia. Perez menjual kamp latihan ke kota Madrid tahun 2001, dan melepas kepemilikan atas empat anak perusahaan; Repsol YPF, Mutua Automovilística de Madrid, Sacyr Vallehermoso dan OHL, untuk membayar utang dan membeli Luis Figo, Ronaldo, Zinedine Zidane, dan David Beckham, yang membuat mereka dijuluki Los Galacticos.
Usai musim 2004/2005, Madrid mengakhiri status Manchester United sebagai klub berpenghasilan tertinggi di dunia selama delapan tahun. Penghasilan Madrid naik 17 persen menjadi £190m, berkat keberhasilan mengeksploitasi pasar Asia. Setelah era Perez berakhir, Madrid kembali berada di bawah MU.

Statistik dan Rekor
Manuel Sanchís Hontiyuelo masih memegang rekor tampil dengan 721 kali berlaga sebagai pemain inti antara 1983 sampai 2001. Forward Santillana di tempat kedua dengan 643 kali.

Iker Casillas paling banyak berada di bawa mistar Madrid, dengan 418 kali. Luis Figo menjadi pemain Madrid yang paling banyak memperkuat tim nasional, yaitu 127 kali mengenakan kostum Portugal.

Alfredo di Stéfano masih memegang rekor gol sepanjang masa, dengan 307 gol dalam 396 laga antara 1953 sampai 1964. Rekor gol Stefano di Eropa, 49 gol dari 58 pertandingan, bertahan sampai 2005. Adalah Raul Gonzales yang melewatinya di tahun 2005.

Di Stéfano juga memegang rekor klub sebagai pencetak gol terbanyak di liga, dengan 216. Raul Gonzales berpeluang melampauinya, karena saat ini sang kapten telah membuat 211 gol di liga, dan 304 di seluruh kompetisi.

Gol tercepat dalam sejarah klub dibuat Ronaldo. Striker asal Brasil itu melakukannya ke gawang Atletico Madrid, 3 Desember 2003, dalam waktu 15 detik.

Resminya, penonton terbanyak di Santiago Bernabeu terjadi dalam laga Piala Raja 2006, yaitu 83.329. Namun saat ini kapasitas stadion Madrid hanya 80.354. Rata-rata penonton tertinggi dalam satu musim adalah 76.234, yang dibuat musim 2007/2008. Ini juga yang tertinggi di Eropa.

Madrid paling banyak meraih gelar domestik; yaitu 31, dan memegang rekor juara lima kali berturutan sepanjang musim 1960-1965. Madrid juga memegang rekor tak terkalahkan paling panjang di dunia, yaitu 121 kali sepanjang Februari 1957 sampai 7 Maret 1965.

Di Eropa, Si Putih memegang rekor juara Piala/Liga Champions dengan sembilan kali, dan paling banyak tampil di semifinal, yaitu 21 kali. Raul Gonzales masih menjadi topscorer Liga Champions dengan 64 gol.

Madrid paling banyak berpartisipasi di Liga Champions, dengan 15 kali berturutan sepanjang 1955/56 sampai 1969/70. Nilai transfer Zinedine Zidane dari Juventus ke Madrid tahun 2001, sebesar £45.8 million, masih belum terlampaui. Namun rekor penjualan pemain baru dibuat Madrid musim panas 2008, ketika melepas Robinho ke Manchester City dengan harga £32.5 million.
Diposting oleh Lunaticdipa di 14.09 0 komentar
LAPORAN PENDAHULUAN
SISTEM INDRA (PENGLIHATAN)

A.    Anatomi Fisiologi
1.      Struktur Mata
a.       Sklera, berfungsi uuntuk memberikan bentuk pada bola mata dan memberikan tempat perlekatan otot ekstrinsik.
b.      Kornea, berfungsi untuk mentransmisi cahaya dan memfokuskan berkas cahaya.
c.       Lapisan koroid, berfungsi untuk mencegah refleksi internal berkas cahaya. Bagian ini juga tervaskularisasi untuk memberikan nutrisi pada mata.
d.      Iris, terdiri dari jaringan ikat dan otot radialis serta sirkularis, berwarna bening. Berfungsi untuk mengendalikan diameter pupil.
e.       Pupil, berfungsi untuk meneruskan cahaya yang diterima ke retina.
f.       Lensa, berbentuk bikonveks, memiliki elastisitas yang tinggi ( akomodasi )
g.      Rongga Mata
-    Rongga anterior berisi aqueous humor yang menyebabkan adanya tekanan intraocular untuk mempertahankan bentuk bola mata.
-    Rongga posterior berisi vitreus humor yang berfungsi mempertahankan bola mata serta mempertahankan posisi retina terhadap kornea.
h.      Retina
-    Lapisan terpigmentasi luar yang banyak menyimpan vitamin A.
-    Lapisan jaringan saraf yang mengandung sel batang dan sel kerucut.
-    Bintik buta
-    Lutea makula dan povea

2.      Struktur Aksesori Mata
a.       Alis mata dan palpebra melindungi mata dari keringat dan debu.
b.      Konjungtiva, lapisan pelindung tipis yang melapisi kelopak mata.
c.       Kelenjar lakrimal yang menghasilkan air mata.
3.      Fisiologi Penglihatan
•Mata mengatur (akomodasi) sedemikian rupa ketika melihat objek yang jaraknya bervariasi dengan menipiskan dan menebalkan lensa. Pemglihatan dekat memerlukan kontraksi dari badan ciliary, yang bisa memendekkan jarak antara kedua sisi badan ciliary yang diikuti dengan relaksasi ligamen pada lensa. Lensa menjadi lebih cembung agar cahaya dapat terfokuskan pada retina. Penglihatan yang terus menerus dapat menimbulkan ketegangan mata karena kontraksi yang menetap (konstan) dari otot-otot ciliary. Hal ini dapat dikurangi dengan seringnya mengganti jarak antara objek dengan mata. Akomodasi juga dinbantu dengan perubahan ukuran pupil. Penglihatan dekat, iris akan mengecilkan pupil agar cahaya lebih kuat melelui lensa yang tebal.
• Cahaya diterima oleh fotoreseptor pada retina dan dirubah menjadi aktivitas listrik diteruskan ke kortek. Serabut-serabut saraf optikus terbagi di optik chiasma (persilangan saraf mata kanan dan kiri), bagian medial dari masing-masing saraf bersilangan pada sisi yang berlawanan dan impuls diteruskan ke korteks visual.
•Tekanan dalam bola mata (intra occular pressure/IOP)
Tekanan dalam bola mata dipertahankan oleh keseimbangan antara produksi dan pengaliran dari humor aqueous. Pengaliran dapat dihambat oleh bendungan pada jaringan trabekula (yang menyaring humor aquoeus ketika masuk kesaluran schellem) atau dengan meningkatnya tekanan pada vena-vena sekitar sclera yang bermuara kesaluran schellem. Sedikit humor aqueous dapat maengalir keruang otot-otot ciliary kemudian ke ruang suprakoroid. Pemasukan kesaluran schellem dapat dihambat oleh iris. Sistem pertahanan katup (Valsava manuefer) dapat meningkatkan tekanan vena. Meningkatkan tekanan vena sekitar sklera memungkinkan berkurangnya humor aquoeus yang mengalir sehingga dapat meningkatkan IOP. Kadang-kadang meningkatnya IOP dapat terjadi karena stress emosional.

B.     Pemeriksaan Diagnostic
1.      CT-Scan : metode radiografi
2.      Slit lamp : memeriksa bagian depan mata dg mikroskop
3.      Flouresin test : Trauma, ulus, abrasi, benda asing, kelainan kornea lainnya.
4.      Tonometri : mengukur TIO.
5.      Oftalmoskop.
6.      Ultrasonografi.
7.      MRI.
8.      Flouresin angiografi.
9.      Elektroretinografi.

C.    Pemeriksaan Laboratorium
1.      Darah lengkap, LED : menunjukkan anemi sistemik / infeksi.
2.      EKG, kolesterol serum, lipid
3.      Tes toleransi glukosa : kotrol DM

D.    Pengkajian
a.       Data demografi
-          Proses aging : glukoma, katarak, presbiopia muncul pada usia 40-an.
Terkait dengan jenis kelamin : ablasio retina lebih sering pada wanita, mata kering
-          Gangguan refraksi 
-          Kondisi-kondisi : DM, hipertensi, Lupus eritematosus, Sarcoides, Jantung, thyroid, Penyakit Sickle cell, AIDS, Multiple sclerosis.
-          Kejadian masa lalu : cedera, pembedahan, laser, medikasi (dekongestan, antihistamin) menyebabkan mata kering. Beberapa obat memberi efek :pruritus, sensasi benda asing, kemerahan, berair, fotofobia, tanda-tanda katarak dan glukoma.
-          Riwayat Diet         : terutama defisiensi vitamin A.
-          Status sosek          : - operator mesin : cidera
-    paparan pemrogram computer : eyestrain
-    sinar infrared dan UV : fotofobia
  
b.      Pengkajian Fisik
Fungsi penglihatan
1.      Tajam penglihatan Dilakukan dengan menggunakan snelen card
2.      uji penglihatan dekat (near vision)
3.      lapang pandang 
4.      penglihatan warna 
Pemeriksaan Mata
1.      Palpebra superior, inferior
2.      Supersilia, silia 
3.      Margopalpebra, fisura palpebra 
4.      Sistem lakrimal 
5.      Gerak mata
6.      Posisi : Simetris/asimetris
7.      Bentuk : Makro/mikro talmos, lagoftalmos
8.      Tekanan bola mata 
9.      Konjungtiva : bulbi, palpebra dan fornik
10.  Sklera
11.  Kornea 
12.  Kamera Okuli Anterior (COA)
13.  Iris dan pupil
14.  Lensa 
15.  Papil N. optic
16.  Retina/khoroid 
c.       Pengkajian Psikososial
Perasaan Khawatir dan takut. Perasaan ketergantungan akibat adanya penurunan penglihatan akan mempengaruhi harga diri klien.
d.      Riwayat Keluarga
e.       Tanda dan gejala

E.     Diagnosa yang Sering Muncul
1.      Risiko gangguan konsep diri bd efek keterbatasan penglihatan.
2.      Defisit perawatan diri bd kerusakan penglihatan.
3.      Ansietas bd kehilangan penglihatan actual atau potensial dan dampak yang dirasakan dari penyakit kronis pada gaya hidup.
4.      Risiko cidera bd keterbatasan penglihatan.
5.      Nyeri akut bd inflamasi, infeksi, peningkatan tekanan intraocular, tumor ocular.
Diposting oleh Lunaticdipa di 14.07 0 komentar
LAPORAN PENDAHULUAN
SISTEM PERNAPASAN

A.    Anatomi Fisiologi
1.      Rongga Nasal, terdiri atas tonjolan yang disebut turbirat yang bekerja seperti kisi-kisi radiator untuk menghangatkan dan melembabkan udara.
2.      Faring, tabung muscular yang merentang dari bagian dasar tulang tengkorak. Merupakan pertigaan esophagus, tenggorokan dan saluran yang menuju rongga hidung.
3.      Laring, terdapat selaput suara dan serabut-serabut otot sehingga di laring adalah tempat dihasilkanya suara.
4.      Trakea, dipertahankan terbuka oleh 16-20 cincin kartilago berbentuk C. Ujung posterior mulut cincin dihubungkan oleh jaringan ikat dan otot sehingga memungkinkan ekspansi otot.
5.      Bronkus, bercabang dua yang berhubungan dengan pulmo. Bronkus kanan bercabang tiga, sedangkan bronkus kiri bercabang dua. Cabang ini bercabang lagi menjadi pembuluh halus yang dindingnya diperkuat oleh cincin tulang rawan yang disebut bronkiolus.
6.      Bronkiolus, memiliki dinding tipis dan tidak bersilia, memiliki gelembung-gelembung halus yang disebut alveolus.
7.      Alveolus, gelembung halus yang diselubungi pembuluh darah kapiler. Merupakan tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida. Memiliki dinding yang sangat elastic dan dilapisi membrane tipis untuk memudahkan proses difusi.

Mekanisme Pernapasan
Mekanisme pernapasan terbagi menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
1.      Pernapasan Dada
Muskulus interkostalis berkontraksi sehingga tulang rusuk menjadi rapat dan rongga dada membesar, paru-paru mrngembang. Tekanan paru-paru menurun dan udara masuk (inspirasi). Ketika muskulus interkostalis berelaksasi, tulang rusuk menjadi renggang, paru-paru tertekan dan tekanannya meningkat, sehingga udara keluar dari paru-paru (ekspirasi).
2.      Pernapasan perut
Mekanisme pernapasan perut diawali dengan adanya kontraksi otot diafragma, sehingga kedudukan diafragma menjadi datar dan rongga dada membesar. Tekanan paru-paru turun dan udara masuk (inspirasi). Ketika otot diafragma relaksasi, rongga dada mengecil dan paru-paru menyempit. Akibatnya tekanan paru-paru meningkat sehingga udara keluar (ekspirasi).

Volume Udara Pernapasan
Pada kondisi normal dan tidak sedang bekerja, udara yang masuk dan keluar sebanyak 500 ml. udara ini dinamakan volume tidal. Ketika seseorang merasa kaget, akan terjadi inspirasi maksimal sebanyak 1500 ml, udara ini dinamakan udara komplementer. Setelah inspirasi maksimal, terjadi pula ekspirasi maksimal dengan volume 1500 ml yang disebut udara suplementer. Proses ekspirasi maksimal akan meninggalkan udara yang tersisa sebesar 1500 ml, yang dinamakan udara residu. Jumlah total dari volume tidal, udara komplementer dan udara suplementer dinamakan volume vital paru – paru. Jika jumlah tersebut ditambah dengan volume residu akan dihasilkan volume total paru – paru (5000 ml).

B.     Pemeriksaan Diagnostik
1. Teknik Radiologi
Toraks merupakan tempat yang ideal untuk pemeriksaan radiologi. Parenkim paru yang berisi udara memberikan resistensi yang kecil terhadap jalannya sinar X, karena itu parenkim menghasilkan bayangan yang sangat bersinar-sinar. Jaringan lunak dinding dada, jantung dan pembuluh-pembuluh darah besar serta diafragma lebih sukar ditembus sinar X dibandingkan parenkim paru sehingga bagian ini akan tampak lebih padat pada radiogram. Struktur toraks yang bertulang (termasuk iga, sternum dan vertebra) lebih sulit lagi ditembus, sehingga bayangannya lebih padat lagi. Metode radiografi yang biasa digunakan untuk menentukan penyakit paru adalah:
a. Radiografi Dada Rutin
Dilakukan pada suatu jarak standar setelah inspirasi maksimum dan menahan napas untuk menstabilkan diafragma. Radiografi diambil dengan sudut pandang posteroanterior dan kadang juga diambil dari sudut pandang lateral dan melintang.
Radiograf yang dihasilkan memberikan informasi sebagai berikut:
- Status rangka toraks termasuk iga, pleura dan kontur diafragma dan saluran napas atas pada waktu memasuki dada.
- Ukuran, kontur dan posisi mediastinum dan hilus paru, termasuk jantung, aorta, kelenjar limfe dan percabangan bronkus.
- Tekstur dan derajat aerasi parenkim paru.
- Ukuran, bentuk, jumlah dan lokasi lesi paru termasuk kavitasi, tanda fibrosis dan daerah konsolidasi.
b.Tomografi computer (CT Scan)
Yaitu suatu teknik gambaran dari suatu “irisan paru” yang diambil sedemikian rupa sehingga dapat diberikan gambaran yang cukup rinci. CT scan dipadukan dengan radiograf dada rutin. CT scan berperan penting dalam :
· Mendeteksi ketidaknormalan konfigurasi trakea serta cabang utama brronkus.
· Menentukan lesi pada pleura atau mediastinum (nodus, tumor, struktur vaskular)
· Dapat mengungkapkan sifat serta derajat kelaianan bayangan yang terdapat pada paru dan jaringan toraks lain.
CT scan bersifat tidak invasif sehingga CT scan mediastinum sering digunakan untuk menilai ukuran nodus limfe mediastinum dan stadium kanker paru, walaupun tidak seakurat bila menggunakan mediastisnokopi.
c. Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI)
MRI menggunakan resonansi magnetic sebagai sumber energy untuk mengambil gambaran potongan melintang tuubuh. Gambaran yang dihasilkan dalam berbagai bidang, dapat membedakan jaringan yang normal dan jaringan yang terkena penyakit (pada CT scan tidak dapat dibedakan), dapat membedakan antara pembuluh darah dengan struktur nonvascular, walaupun tanpa zat kontras. Namun, MRI lebih mahal dibandingkan CT scan. MRI khususnya digunakan dalam mengevaluasi penyakit pada hilus dan mediastinum.
d.            Ultrasounds
Tidak dapat mengidentifikasi penyakit parenkim paru. Namun, ultrasound dapat membantu mendeteksi cairan pleura yang akan timbul dan sering digunakan dalam menuntun penusukan jarum untuk mengambil cairan pleura pada torakosentesis.
e. Angiografi Pembuluh Paru
Memasukkan cairan radoopak melalui kateter yang dimasukkan lewat vena lengan ke dalam atrium kanan, ventrikel kanan lalu ke dalam arteri pulmonalis utama. Teknik ini digunakan untuk menentukan lokasi emboli massif atau untuk menentukan derajat infark paru. Resiko utama dalam angiografi yaitu timbulnya aritmia jantung saat kateter dimasukkan ke dalam bilik jantung.
f. Pemindaian Paru
Terdapat 3 pemindaian paru yaitu pemindaian perfusi, pemindaian ventilasi, dan pemindaian inhalasi. Prosedur ini digunkan untuk mendetekasi fungsi normal paru, suplai vaskuler pulmonal, dan pertukaran gas.
Pemindaian Paru Perfusi
Dilakukan dengan menyuntikkan agen radioaktif (teknetium) kedalam vena perifer dan kemudian dada dan tubuh lainnya dipindai untuk mendeteksi radiasi. Prosedur ini digunakan secara klinis untuk mengukur integritas pembuluh pulmonal relatif terhadap tekanan darah dan untuk mengevaluasi abnormalitas aliran darah sepeerti yang terjadi pada emboli.
Pemindiain Ventilasi
Dilakukan setelah pemindaian perfusi.mpasien melakukan napas dalam untuk menghirup oksigen dan gas radioaktif (xenon, kripton), yang bedifusi keseluruh paru. Pemindaian dilakukan untuk mendeteksi abnormalitas paru terutam bronkitis, asma, fibrosis inflamatorik, pneumonia, empisema, dan kanker paru.
Pemindaian Inhalasi
Dilakukan dengan memberikan droplet bahan radioaktif melalui ventilator tekanan posistif. Pemindaian ini bermanfaat terutama dalam memvisualisasi trakea dan jalan napas besar.

2. Bronkoskopi
Merupakan suatu teknik yang memungkinkan visualisasi langsung trakea dan cabang-cabang utamanya. Cara ini paling sering digunakan untuk memastikan diagnosis karsinoma bronkogenik, tetapi dapat juga digunakan untuk mengangkat benda asing.

3. Pemeriksaan Biopsi
Biopsi pleural diselesaikan dengan biopsi jarum pleural atau dengan pleuroskopi, yang merupakan eksplorasi visual bronkoskopi serat optik yang dimasukkan kedalam spasium pleural. Biopsi pleural dilakukan ketika terdapat kebutuhan untuk kultur atau pewarnaan jaringan untuk mengidentifikasi tuberkulosis atau fungi.
Biopsi nodus limfe dilakukan untuk mendeteksi penyebaran penyakit pulmonal melalui nodus limfe dan untuk menegakkan diagnosa atau prognosis pada penyakit seperti penyakit hodgkin, sarkoidosis, penyakit jamur, tuberkulosis dan karsinoma.

C.    Pemeriksaan Laboratorium
1.      Uji Fungsional Paru
Uji fungsional paru meliputi pengukuran volume paru, fungsi ventilatory, mekanisme pernapasan, difusi, dan pertukaran gas. Tes ini bergun sebagai uji skreening.
2.      Pemeriksaan Gas Darah Arteri
Pemeriksaan ini membantu dalam mengkaji tingkat dimana paru-paru mampu untuk memberikan oksigen yang adekuat dan membuang carbon dioksida serta tingkat dimana ginjal mampu untuk menyerap kembali atau mengeksresi ion-ion bikarbonat untuk mempertahnkan PH darah yang normal.
3.      Oksimetri Nadi
Adalah metode pemantauan non-invasif terhadap saturasi oksigen hemoglobin. Sensor atau probe sekali pakai diletakkan pada ujung jari, dahi, daun telinga, atau batang hidung. SaO2 normal adalah 95 % s.d 100 %. Nilai dibawah 85 % menunjukkan bahwa jaringan tidak mendapat cukup suplai oksigen.
4.      Pemeriksaan Sputum
Perhatikan dan catat volume, konsistensi, warna dan bau sputum. Pemeriksaan sputum mencakup pemeriksaan :
1.      Pewarnaan Gram, pemeriksaan ini memberikan informasi tentang organisme yang cukup untuk menegakan diagnosis presumtif.
2.      Kultur sputum mengidentifikasi organisme spesifik untuk menegakkan diagnosa defmitif.
3.      Sensitivitas berfungsi sebagai pedoman terapi antibiotik dengan mengidentifikasi antibiotik yang mencegah pertumbuhan organisme yang terdapat dalam sputum.
4.      Basil tahan asam (BTA) menentukan adanya mikobakterium tuberkulosis,
5.      Sitologi membantu dalam mengidentifikasi karsinoma paru. Sputum mengandung runtuhan sel dari percabangan trakheobronkhial; sehingga mungkin saja terdapat sel-sel malignan. Sel-sel malignan menunjukkan adanya karsinoma
6.      Tes kuantitatif adalah pengumpulan sputum selama 24 sampai 72jam.

D.    Pengkajian Umum
Pemeriksaan Jasmani terdiri dari: Anamnesis, inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
1.      Anamnesis.
a. Keluhan utama penyakit yang diderita, alat-alat tubuh lain, rohani, penyakit yang pernah diderita, keturunan, nutrisi, lingkungan, obat-obat yang digunakan.
b. Gejala Umum
Suhu , pusing nafsu makan, lemah, keringat dingin.
c. Gejala Lokal
- Batuk : Kering, basah, Spastik (tdk mudah berhenti).
- Sesak nafas : karena penyakit lain, Tersumbat, Kelainan paru, Gangguan lambung, ascites.
- Pengeluaran Dahak
Sifat – sifat : cair kental, lekat, berbusa, berwarna, bau, jumlah dan darah
- Nyeri Dada
- Karena kelainan dinding thoraks, mediastinum.
2.      Inspeksi
a. Posisi : duduk, baring
b. Arah : depan, belakang, atas
c. Bentuk :
- Ptisis (panjang dan gepeng)
- Thoraks : dada burung
- Barel chest (seperti tong)
- Cekung, kedalam
d. Kesimetrisan
e. Gerakan pernapasan
f. Frekuensi N pada orang dewasa 18 – 22 x / menit sifatnya abdominal / thorakoabdominalis
g. Frekuansi normal pada anak 30 – 40 x / menit sifatnmya abdominalis / thorakoabdominalis.
h. Jenis pernapasan :
- Tachipnea : Paru / jantung ada gangguan
- Bradipnea : keracunan balbiturat, uremia, koma diabetis, proses dalam otak
- Cheyne stokes : keracunan obat bius penyakit jantung, paru, ginjal, perdrahan SSP.
- Dangkal : empisema, tumor paru, cairan dipleura, konsolidasi paru
- Hiperpnea : lebih dalam, kecepatan normal
- Apneustik : lesi pusat pernafasan.
- Penonjolan dada setempat yang berdenyut : aneurysma
3.      Palpasi
a. Pemeriksaan kelainan dinding thoraks
- Nyeri tekan.
- Bengkak
- Menonjol
b. Pemeriksaan tanda – tanda penyakit paru
- Gerakan dinding thoraks waktu inspirasi dan ekspirasi
- Kesimetrisan
- Getaran suara ( fremitus vocal )
- konsolidasi paru, pnemonia lobaris, tbc, infark paru, atelektasis dll.
- pleura terisi air, darah, nanah, bronchus tersumbat, emfisema.
c. Memeriksa tanda – tanda penyakit jantung dan aorta.
4.      Perkusi
Perkusi adalah untuk menentukan keadaan paru
- Normal : suara perkusi resonan – dug – dug.
- Sangat resonan : timpanik dang-dang, udara (pneumothoraks).
- Agak menggendang: sub timpanik – dung ( rongga pleura mengandung udara )
- lebih resonan: belum subtimpanik = hiperesonan deng-deng ( emfisema, pnemonthoraks ringan )
- kurang resonan: deg – deg ( fibrosa )
- Redup : bleg-bleg ( paru-paru padat )
- Pekak : seperti suara perkusi pada paha ( rongga pleura penuh nanah, tumor, fibrosis ).
5.      Auskultasi
a. Suara nafas
- Trakheo bronkhial : Normal pada trachea, seperti meniup pipa pada thoraks penderita pnemonia
- Bronkhovesikuler : Normal pada bronkhi, sternum atas (3 – 4) inspirasi vesikuler, ekpirasi tracheo bronchus.
- Vesikuler: Normal Suara jaringan paru, inspirasi dan ekspirasi, tidak terputus, tidak terdengar pada penebalan.
b. Resonan Vocal
c. Suara Tambahan
-  Ronchi: Suara dalam bronchi oleh karena penyempitan lumen bronchi, penyempitan oleh karena selaput lendir bengkak, tumor menekan bronkhus, pada asthma ada wheezing.
- Krepitasi : Seperti hujan rintik – rintik. Berasal dari bronkhus, alveolus, kavitas paru berisi cairan :
- Halus : karena alveoli yang tertutup mulai terbuka yang digesekan dengan jari.
- Kasar : Seperti suara bila kita meniup air.

E.     Diagnosa yang Sering Muncul
1.      Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi berlebihan dan kental.
2.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan batuk, ketidakmampuan untuk mengambil posisi rekumben, dan stimulus lingkungan.
3.      Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan kelemahan dan upaya batuk buruk.
4.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan dispnea, kelemahan, anoreksia, mual muntah.
5.      Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan berkurangnya keefektifan permukaan paru dan atelektasis.
6.      Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum, insufisiensi oksigen,
7.      Ansietas berhubungan dengan kesukaran bernafas dan takut asfiksia.
 

Moody !!! Copyright © 2010 Edited by Aa' Eric Blogger Template Sponsored by Aa' Eric's House